Guru kita adalah Tuhan, buku pelajaran kita adalah alam. Kita semua sama-sama belajar.

Senin, 13 Mei 2024

SERI 7 DOKTRIN SIFAT KEMANUSIAAN

 

Pelajaran 7

 

DOKTRIN SIFAT KEMANUSIAAN

 

 

Meskipun banyak orang saat ini percaya bahwa manusia berevolusi dari bentuk kehidupan hewan yang lebih rendah dan merupakan hasil dari proses alami yang memakan waktu miliaran tahun, gagasan semacam itu tidak dapat diselaraskan dengan catatan Alkitabiah. Bahwa umat manusia telah mengalami proses degenerasi adalah sangat penting bagi pandangan Alkitabiah tentang sifat manusia.

 

Bagaimanakah asal manusia?

 

Tuhan menciptakan manusia. Asal usul umat manusia ditemukan dalam Majelis Ilahi (Kej.1:26; 2:7) – rumusnya “debu tanah” + “nafas hidup” = “pribadi yang hidup”. Penciptaan manusia adalah puncak dari semua penciptaan.

 

Apakah artinya  diciptakan dalam gambar Allah? (Kej. 1:27). Sebagai manusia, kita harus mencerminkan karakter Allah dalam pikiran dan tindakan karena kita diciptakan menurut gambar-Nya.

 

Kejatuhan manusia.

 

Meskipun diciptakan sempurna dan dalam gambar Allah, dan ditempatkan di lingkungan yang sempurna, Adam dan Hawa menjadi pelanggar.

 

Bagaimanakah perubahan yang demikian radikal dan mengerikan itu terjadi?

 

Apakah Tuhan menciptakan dosa?

Tidak!

 

Lucifer, seorang yang berpangkat tinggi di dunia malaikat, menjadi sombong (Yeh. 28:17; 1 Tim. 3:6). Tidak puas dengan posisinya dalam pemerintahan Allah (Yud. 6), ia mulai mengingini tempat Allah sendiri (Yes 14:12-14). Dalam upaya untuk menguasai alam semesta, malaikat yang jatuh ini menaburkan benih-benih ketidakpuasan diantara sesama malaikatnya, dan memperoleh kesetiaan banyak malaikat. Konflik surgawi yang dihasilkan berakhir ketika Lucifer, yang sekarang dikenal sebagai Iblis, musuh, bersama malaikatnya diusir dari surga (Why. 12:4;7-9. Jadi apakah Tuhan menciptakan setan atau iblis? Tidak!

 

Kenapa Lucifer ke Taman Eden?

 

Iblis bertekad untuk menarik orang lain untuk bergabung dengan pemberontakannya melawan pemerintah Allah. Perhatiannya tertarik pada umat manusia yang baru diciptakan. Dengan serangannya terhadap manusia pertama, Iblis berhasil. Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Akibatnnya adalah konsekuensi langsung dan jangka panjang dari dosa. Konsekuensi langsung adalah perubahan sifat manusia yang memengaruhi hubungan antara sesama, serta hubungan manusia dengan Tuhan (Kej.3:7; 8-10). Konsekuensi panjang adalah mengutuk ular, perempuan, Adam, dan tanah dan dosa terus merajalela. Rom. 6:23.

 

 

Perjanjian Anugerah.

 

Karena pelanggaran, pasangan pertama itu berdosa. Sebelum Allah menyatakan hukuman atas pasangan yang jatuh ke dalam dosa, Dia memberi mereka harapan dengan memperkenalkan perjanjian anugerah (Kej. 3:15). Perjanjian dibuat atara Tuhan dan manusia. Pertama, Tuhan berjanji melalui anugerah-Nya menyediakan pertahanan melawan dosa. Dia akan menciptakan kebencian antara ular dan wanita itu; antara pengikut Iblis dan umat Tuhan. Ini akan mengacaukan hubungan manusia dengan Iblis dan membuka jalan bagi hubungan baru dengan Tuhan.

 

Selama berabad-abad perang akan berlanjut di antara gereja Tuhan dan Iblis. Konflik akan mencapai puncaknya dalam kematian Yesus Kristus, yang merupakan wujud dari Benih wanita yang telah dinubuatkan itu. Di Golgota, Iblis dikalahkan. Meskipun Benih wanita itu memar, pembuat kejahatan itu dikalahkan. Semua yang menerima tawaran anugerah Allah akan tahu permusuhan dalam pertempuran dengan Iblis. Melalui iman mereka akan berbagi dalam kemenangan Juruselamat di Golgota. Perjanjian anugerah ini menunjukkan kasih Allah yang tak terbatas bagi umat manusia.

 

Sayangnya manusia menolak perjanjian anugerah yang agung ini sebelum Air Bah dan setelahnya (Kej. 6:1-8;11:1-9). Ketika Allah menawarkan perjanjian lagi, Dia melakukannya melalui Abraham. Sekali lagi Dia menegaskan janji penebusan (Kej. 22:18; 12:3; 18:18). Kitab Suci secara khusus menyoroti kesetiaan Abraham terhadap syarat-syarat perjanjian (Kej. 15:6). Perjanjian anugerah ini, Israel memutarbalikkannya menjadi perjanjian melalui usaha (Gal. 4:22-31).

 

Perjanjian Baru.

 

Ibr. 8:6-13; Dan. 9:27; Luk. 22:20; Rom. 15:8;Ibr. 9:11-22. Perjanjian baru diberikan bukan karena perjanjian kekal yang diubah tetapi karena ketidaksetiaan Israel terhadap perjanjian kekal Allah yang telah diselewengkan ke dalam system usaha; hal itu terkait dengan pernyataan baru dari kasih allah dalam inkarnasi, kehidupan, kematian, kebangkitan, dan mediasi Yesus Kristus; dan tidak sampai salib disahkan oleh darah Kristus.

 

Apa yang ditawarkan perjanjian ini bagi mereka yang menerimanya sangat besar. Melalui kasih karunia Allah itu menawarkan kepada mereka pengampunan atas dosa-dosa mereka. Itu menawarkan karya Roh Kudus menulis sepuluh Perintah di hati. Pengalaman perjanjian baru, kelahiran baru membawa kebenaran Kristus dan pengalaman pembenaran oleh iman. Pengalaman perjanjian baru menyediakan pembaruan hati, yang mengubah individu sehingga mereka akan menghasilkan buah roh (Gal. 5:22,23).

 

Harapan satu-satunya umat manusia yang jatuh adalah menerima undangan Allah untuk masuk ke dalam perjanjian kasih karunia-Nya. Melalui iman kepada Yesus Kristus kita dapat mengalami hubungan ini yang menjamin adopsi kita sebagai anak-anak Allah dan ahli waris bersama Kristus kepada kerajaan-Nya.

 

 

 

Pertanyaan Pelajaran 7

Jawablah benar atau salah dan isi pertanyaan dibawah ini, dan berikan jawaban anda kepada pendeta atau yang membimbing anda.

1. B – S  Asal usul umat manusia adalah evolusi dari bentuk kehidupan hewan yang lebih rendah dan merupakan hasil dari proses alami yang memakan waktu miliaran tahun.

2. B – S  Rumus kehidupan manusia adalah “debu tanah” + “nafas hidup” = “pribadi yang hidup”.

 

3. Sebutkan latar belakang kejatuhan manusia.

 

Jawaban Pelajaran 7 :

1. ….

2. ….

3. ……………………

 

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Pages

Scroll To Top